Berikut
ini langkah-langkah yang sudah saya tempuh dalam belajar bahasanya Paman Sam /
Bhs. Inggris :
PERTAMA:
Ketika
orang lain memulai belajar bahasa asing dengan listening, saya memulainya
dengan thinking. Ya, saya memulainya dengan think in English. Semua pola pikir saya
saya rubah dalam bahasa Inggris. Contoh: Ketika saya mendengar orang berbicara
atau saya sendiri berbicara, di dalam hati saya terjemahkan ke dalam bahasa
Inggris sebisanya. kalau gak tahu artinya saya usahakan kalau ada kesempatan
saya buka kamus. Ketika mengalami atau melihat suasana tertentu atau ketika
membaca buku, koran, bahkan bacaan sholat, semuanya juga saya artikan dalam
bahasa Inggris. Kebiasaan lambat laun memperkaya kosa kata saya dalam bahasa
Inggris. Hal-hal kecil yang kita lakukan sehari saya cari terjemahannya.
Misalnya:
-
Kentut : fart
-
Terkentut : Let fart by
accident
-
Berkacak pinggng : akimbo
-
keplengkang : straddled
-
Kejlungub : fall headfirst
-
gragapan : grapple,
-
nungging : topsy-turvy
-
njungkel : upside down
-
nggletak : sprawl
Recumbent
= mlumah
Recumbently
= karo mlumah
Prone
= mengkurep
tilt,
sideways = miring
asymmetrical
= merot
crooked
= the prong(os), maju, mbokir J
bouncy,
curl up = nylekutar, njepat
KEDUA
Tiada
hari tanpa listening. Saya sempatkan listening terhadap film barat di TVRI
(adanya saat itu cuman TVRI) selama 2 jam saban malam dan saya sempatkan juga
listening di radio luar negeri 2 jam saban pagi. Setiap jam 21.30 setelah
siaran dunia dalam berita biasanya diputar film-film barat. Kegiatan listening
saya mungkin bermula dari pemahaman kurang dari 0,00001%, tetapi karena
saya rutinkan maka kemampuan saya lambat laun meningkat pesat. Saya
bahkan juga mulai menirukan sepersis mungkin apa yang diucapkan para pelaku di
film-film tersebut. Dengan bangga saya bisa mnyebut bahwa bintang film HUNTER
adalah salah satu guru native speaker saya :). Pagi harinya, mulai jam
04.00-06.00 saya ndengerin BBC, Radio Australia, dan VOA. Lama-lama karena
kegiatan itu jadi kebiasaan akhirnya saya mulai paham dengan sendirinya tentang
materi yang ada di dalamnya.
KETIGA
Saya
mulai membaca apa saja asal artikelnya dalam bahasa Inggris. Mulai dari buku
kimia terbitan LN Macam Organic Chemistry yang setebal 800 halaman, novel-novel
picisan, cerita rakyat, koran Jawa Post bekas, sampai majalah Hello bekas yang
saya beli Rp. 1000 dapat tiga. Saya baca semua sambil sangu kamus. Pikir saya
kalau saya "khatam" satu majalah, insya Allah saya akan mudah
mengkhatamkan yang lain karena bahasanya kurang lebih sama. Dan kenyataannya
memang benar-benar demikian.
KEEMPAT
Saya
mulai "GILA" dengan selalu berbicara dalam bahasa Inggris di mana ada
kesempata, terutama sekali ketika saya berada dalam perjalanan. Caranya? Saya
tutup helm cakil saya, lalu mulai "ngedumel" dan
"ndremimil" dalam bahasa Inggris. Yang saya ucapkan adalah
dialog-dialog dalam film atau radio dan saya ulang-ulang sepersis mungkin
(hingga akhirnya saya menemukan berbagai metode gila cara belajar English yang
sukses). Kalau orang lain memaksa bahasa Inggris ke dalam aksen bahasa Jawa
atau bahasa Indonesia, saya justeru sebaliknya. Saya berbicara dalam bahasa
Jawa atau bahasa Indonesia dengan logat asing. Kita menamainya logat
Asindo (asing-Indonesia) sebagaimana yang dilakukan olah Cinta Laura atau
Christian Gonzales. Pendeknya kalau mereka asli sedangkan saya memang sengaja
meniru agar nantinya pronunciation saya lebih OK.
KELIMA
Saya
juga memperdalam 16 tenses, grammar dan latihan-latihannya. Sederhana saja
caranya. Saya buka lagi buku-buku bahasa Inggris SMP dan SMA saya.
Latihan-latihannya saya kerjakan ulang. Saya nilai sendiri. Saya remidi sendiri
bila perlu. Hasilnya terbukti ketika tes masuk kuliah yang kedua dengan
beasiswa DMAP (Developing Madrasah Aliyah Project) saya berada di ranking I,
mengalahkan banyak teman yang dri D3 Bahasa Inggris yang tes bareng saya. Saya
baru mengenal grammar tingkat perguruan tinggi ketika kuliah S-1 Penyetaraan
bahasa Inggris tersebut. Saya masuk Oktober 2001 dan ujian skripsi Oktober
2002.
KEENAM
Saya
melakukan test drive trhadap kemampuan speaking saya. caranya dengan mencoba
berbahasa Inggris kepada setiap guru bahasa Inggris yang saya jumpai. Resikonya
ada dua. JIka guru tersebut kemampuannya pas-pasan pasti agak "serik"
karena merasa dites. Kalau guru itu pintar, dia akan mengapresiasi kita. Saksi
hidup saya adalah Mas Budi guru SMA 8 Semarang. Beliau saya datangi rumahnya di
Mranggen untuk menjajal kemampuan saya ngomong Inggris di hadapan beliau.
KETUJUH
Belajar
paling efektif adalah mengajar. Maka apapun saya lakukan agar saya bisa
mengajarkan bahasa Inggris. Mula-mula dengan mengajari remaja kampung yang mau,
lalu mengajar les privat, sampai akhirnya mengajar madrasah Aliyah. DI MA
Hidayatul Mubtadiin Demak inilah saya mendapatkan beasiswa DMAP sehingga
akhirnya resmi dinyatakan sebagai lulusan S-1 bahasa Inggris dengan predikat
cumlaude (baca: kumlaud-kumlaudan kali, karena kuliah kurang dari 2 tahun kok
sarjana. Tapi kalau ada yang mau menguji kekumlaudan saya saya persilakan
hehe...combonk.com)Takdir juga akhirnya mempertemukan saya dengan SMA Semesta
sehingga saya bisa praktek bahasa Inggris lebih banyak dengan orang-orang asing
dan murid-murid di sana. Saya mengajar kimia dengan pengantar bahasa Inggris
dan juga mengajar bahasa Inggris itu sendiri. Pada saat matrikulasi bahkan saya
harus mengajar bahasa Inggris 24 jam seminggu untuk sebuah kelas. jadi saya
bisa mengajar 4-6 jam per hari untuk satu kelas selama satu semester.Selepas di
sana, saya juga keterima PNS sebagai guru bahasa Inggris SMP, sampai akhirnya
saya juga menjadi dosen bahasa Inggris dan ICT di dua buah perguruan tinggi di
Semarang. Karena kemampuan ICT yang mungkin lebih dikenal orang, akhirnya saya
hijrah ke ICT. Untuk mempertahankan bahsa Inggris, saya selain menggunakan
cara-cara lama, saya aktif juga berkomunikasi dengan kawan-kawandari Luar
Negeri.
KEDELAPAN
MANFAATKAN
ICT!!!!Contoh, kita bisa gunakan Tell Me More, Business English, Encarta
Encyclopaedia dengan Multimedia dictionary nya, software2 Text to Speech
macam Loquendo, Text Aloud, software-softawre perekam suara macam Adobe Audition
atau Cool Edit Pro, dll.ICT. Ternyata penguasaan bahasa Asing sangat bermanfaat
sekali. Salah satunya kita dimudahkan dalam mempelajari berbagai software
secara autodidak. Lebih penting lagi ketika kita menjadi duta negara yang
dikirim di berbagai even internasional, penampilan kita jadi tidak
"malu-maluin" hehe...
Itulah
beberapa cara dan langkah belajar bahasa Inggris, simple, sederhana tapi sangat
aplikatif. Let You Try Them Now….!!!! (Mampuono Writing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar