Senin, 22 Oktober 2012

# Kisah Umar bin Khatab dan Burung Pipit

burung pipit, burung, pipit, burung ditangan
Suatu saat ketika Umar bin Khatab sedang berjalan-jalan di sepanjang gang-gang kota Madinah. Dia melihat seorang anak kecil mempermainkan seekor burung pipit di tangannya. Anak kecil itu melilitkan tali di kaki si burung dan menarik-nariknya ketika burung itu akan terbang. Melihat hal ini Umar bin Khatab merasa kasihan. Kemudian dia merayu anak-anak tersebut untuk melepasnya, namun anak-anak tersebut tidak mau. Akhirnya beliaupun pun membeli burung itu dengan 100 dirham dan menerbangkannya ke angkasa.
Suatu ketika setelah Umar bin Khatab wafat, masyarakat bermimpi berjumpa dengannya. Di dalam mimpi mereka bertanya, “Apakah yang sudah Allah perbuat padamu wahai, Amirul Mukminin?”
Sayyidina Umar menjawab, “Allah mengampuniku dan tidak menyiksaku”
“Sebab apakah? Sifat dermawanmu kah? Keadilanmu kah? Atau kezuhudanmu?”, tanya masyarakat.
“Bukan. Tetapi begini. Ketika aku kau baringkan di liang lahat, lalu kau kubur, dan kau tinggalkan sendirian, aku didatangi dua malaikat. Mereka sangat menakutkan sehingga melayanglah akalku dan gemetarlah sendi-sendiku. Lalu mereka memegangku dan mendudukanku untuk menanyaiku.

Namun sebelum mereka menanyaiku aku mendengar suara tanpa rupa (datang dari Allah), bunyinya, “Tinggalkan saja hamba-Ku ini dan jangan kau takut-takuti. Aku berbelas kasih padanya sebagaimana ia berberbelas kasih pada seekor burung pipit saat ia di dunia”, demikianlah cerita Umar bin Khatab di dalam mimpi masyarakat.
Subhanalloh.... Siapa yang nggak tentrem hatinya, tuh, mendengar cerita langsung dari Umar bin Khatab dari mimpi. Dan sungguh benar sabda Nabi Muhammad SAW, masa terbaik adalah masaku dan para sahabatku, kemudian setelah itu (Tabi`in), dan setelah itu (Tabi`ut Tabi`in). Ini pelajaran berharga buat kita. Bahkan seekor burung pun dapat menjadi persaksian baik bagi kita di alam kubur. Ayo deh kita sama-sama berbuat baik. Ingat, setiap makhluk di bumi ini adalah hamba Allah. Jika kita berbuat baik pada mereka pastilah kelak akan ada imbalan untuk kita. Satu lagi tanda kekuasaan Allah untuk orang-orang yang berpikir

2 komentar:

  1. Thanks a lot sir atas kunjungannya.. Selamat dapat juara harapan 1 di BPTIKP. We meet again next year insyaAllah..

    BalasHapus