Rabu, 27 Februari 2013

Adakah Triknya Memuji Anak?

memuji anak, cantik, anak pakai topi
Dalam artikel sebelumnya Akankah menyebut anak nakal sudah kita bahas bagaimana kita sebagai orang tua harus bijak saat pemilihan kata untuk anak kita. Demikian halnya dalam memuji anak juga ada triknya. Ketika anak melakukan sesuatu hal yang hebat, sebagai orangtua apa yang Anda lakukan? Pasti Anda memujinya. Namun, sebaiknya berhati-hatilah untuk terlalu sering memuji anak, karena salah-salah pujian ini justru memberi dampak buruk bagi mereka.
 
“Pujian atau labeling positif pada anak di satu sisi memang bisa membangkitkan semangat anak, tapi di sisi lain bisa juga memberi pengaruh buruk,” ungkap Najelaa Shihab kepada Kompas Female, dalam talkshow “Mitos dan Fakta Stimulasi Dini di Rumah” dalam rangkaian acara Breastfeeding Fair 2012 yang digelar Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2012) lalu.

Najelaa juga menambahkan, cara memberikan pujian yang salah dalam jangka waktu yang lama ternyata bisa mempengaruhi perilaku anak menjadi buruk, malas, atau bahkan yang lebih buruk lagi adalah meremehkan orang lain. Agar pujian ini berdampak positif bagi anak, perhatikan trik - trik memuji anak:

1. Puji prosesnya, bukan hasilnya

Saat memuji anak, orangtua sering hanya berfokus pada hasil yang diperoleh anak. Ketika anaknya menjadi juara kelas, orangtua akan memuji anak dengan kata-kata, “Wah, kamu pintar”, atau “Kamu pandai”. “Kalimat seperti inilah yang sebaiknya harus dihindari saat memuji anak,” tukas Najelaa.

Kata-kata “pintar” dan “pandai” sebenarnya merupakan sebuah hasil dari proses belajar yang dilakukan anak. Agar pujian orangtua bisa berdampak baik pada anak dalam jangka panjang, sebaiknya puji mereka dengan menggunakan kata-kata yang menghargai proses belajar mereka, seperti “Kamu sudah belajar dengan rajin ya, untuk bisa jadi juara kelas”.

Contoh lainnya, sebaiknya hindari kata “Anak mama cantik sekali”, dan gantikan dengan kalimat “Wah, baju yang kamu pilih cocok dengan di badanmu”, atau “Rambut kamu rapi sekali”, dan lain sebagainya. Kalimat ini lebih berfokus pada proses pekerjaan yang sudah mereka lakukan, dan hal ini akan membantu mereka untuk mengerti bahwa semua yang dilakukan itu ada manfaatnya untuk perkembangan diri mereka.

Efek negatif ketika terus memuji anak dengan kata-kata ‘pandai’, ‘cantik’, dan lainnya yang merujuk pada hasil semata, akan membuat anak berpikir bahwa hal ini sudah dari ‘sononya’, sehingga mereka akan beranggapan bahwa mereka tak perlu berjuang lagi untuk mendapatkan itu semua,” bebernya.

2. Ungkapkan dengan spesifik

Mungkin Anda sering memuji anak dengan kalimat “Kamu hebat”, tapi sebaiknya hindari saja hal ini. Meski kalimat ini adalah kalimat pujian yang terdengar menyenangkan bagi orang lain, namun kalimat seperti ini tidak akan membekas di hati anak, dan justru akan membuat mereka bingung. “Ungkapkan pujian Anda dalam kalimat yang spesifik, dan deskripsikan kepada mereka mengapa Anda memuji perbuatan mereka,” sarannya.

Anak-anak belum punya pikiran seperti orang dewasa yang mampu mencerna setiap kata-kata dengan sempurna, dan memahami maksudnya dengan tepat. Ketika mengungkapkan kata “Kamu hebat”, hal ini sebenarnya belum menjadi pujian yang sempurna bagi anak.

Sebaiknya, ungkapkan penyebab Anda menyebut mereka hebat, misalnya “Kamu hebat karena mau makan sayur”. Kalimat yang spesifik akan membuat anak merekam semua kegiatan “hebat” yang dilakukannya, dan hal hebat yang Anda harapkan dapat mereka lakukan lagi di kemudian hari. Trik memuji anak ini juga akan lebih berkesan pada diri mereka ketika kita tidak segan - segan memberikan senyuman, dengan senyum juga menambah kedekatan emosional kita sebagai orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar