http://www.moorlandpottery.co.uk/images/teacher.jpg |
Ada sebuah pengalaman menarik ketika saya
mengajar di sbuah SD Negeri yaitu ketika bel masuk kelas sudah berbunyi, karena
saya On the job training (PPL) maka saya langsung mengambil buku ajar
saya dan ingin segera menuju kelas bertemu dengan anak-anak. Namun saya sungguh
kaget ketika beberapa guru yang notabene berstatus PNS berkata,”Nanti dulu mas
jangan tergesa-gesa masuk kelasnya, terlambat barang 10 menit juga tidak
apa-apa”.
Cerita yang kedua adalah dari ibu mertua saya
yang dia guru Bhs. Indonesia di salah satu SMP Negeri, status ibu saya juga
Guru PNS. Pagi itu hari senin seperti biasa di sekolahannya ada kegiatan rutin
upacara bendera, kebetulan pagi itu ibu mertua saya dari rumah sudah telat, dia
tergesa-gesa sekali takut telat sampai dia ngebut naik motornya. Namun sungguh
kaget ketika ia sampai di kantor guru yang ada para guru malah pada enak
ngobrol & juga membaca koran. Karena merasa telat dia langsung menuju
kelapangan, tambah terkejut lagi ketika ibu mertua saya sampai di lapangan
ternyata hanya ada satu guru yang dia sudah di lapangan upacara, dan dia adalah
Bapak Kepala Sekolah padahal waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 07.20 (kurang
lebih). Dari dua kejadian nyata itu, kemudian dalam benak saya bertanya, bagaimana
muridnya akan disiplin jika para gurunya mempunyai mental seperti itu. Walaupun
memang dua kejadian nyata itu tidaklah cukup menggambarkan semua guru PNS
seperti itu. Dengan melihat yang demikian akhirnya saya memutuskan tetap jadi
guru, tetapi sebagai guru Luar Negeri (Swasta) di sebuah sekolah dasar
berstandar internasional yang kota bengawan, Kota Surakarta atau yang lebih
dikenal Kota Solo.
Selama kurang lebih 3 tahun saya sebagai guru
Bhs. Inggris di sekolah tersebut ada hal yang sangat kontradiksi atmosfernya
yang saya rasakan dengan sekolah yang saya ceritakan di paragraf awal;
kedisiplinan, ketepatan waktu, kerjasama, kekeluargaan, dst sangatlah berbeda.
Ada hal yang membuat saya terkesan adalah salah satu guru kurang lebih 2 bulan
yang lalu berkata pada saya,”Jika ingin cari uang jangan di sini, di sini itu
jadikan sebagai second income. Jika bapak bekerja di sini orientasinya
materi maka bapak akan banyak kecewanya. Jadikan tempat ini untuk menggali
potensi, menjadikan kita dekat dengan dunia anak, tempat beramal ibadah, dan
jadilah guru yang unik. Maka bapak akan dikangeni anak-anak”.
Iya, betul sekali di sekolah kami yang notabene
sebagai sekolah full day dari jam 07.00 – 15.30 memang sangatlah
menguras tenaga, pikiran, beban mental, dan waktu. Sangatlah berbeda dengan
guru PNS SD yang hanya masuk dari jam 07.00 – 12.00 dengan gaji yang sangat
tinggi saat ini apalagi yang sudah sertifikasi dengan gaji yang sangat menggiurkan.
Benar adanya jikalaulah dengan jam kantor sedemikian panjang kemudian
membandingkan dengan apa yang kita dapatkan sungguh benar, ya benar mungkin
kita akan banyak merasa kecewanya.
Dua kalimat terakhir yang membuat saya lebih
terkesan lagi “jadilah guru yang unik. Maka bapak akan dikangeni
anak-anak”. Ya, menjadi guru SD yang unik itu ternyata tidak mudah, unik
dalam kamus bahasa Indonesia mempunyai pengertian sesuatu yang lain daripada
yang lainnya, bisa juga diartikan sesuatu yang langka, aneh atau janggal. Kata
unik itu sendiri mempunyai pengertian sesuatu yang tidak lazim atau umum yang
dijumpai di masyarakat, sehingga menjadikan sesuatu tersebut spesial dan
istimewa. Karena spesial dan keistimewaan itulah banyak dicari orang dan mempunyai
harga(khusus) di masyarakat.
Selama kurang lebih 3 tahun ini sebagai guru Bhs.
Inggris di tempat saya ngajar secara langsung maupun tidak langsung saya
menemukan ciri atau trik agar kita menjadi GURU UNIK, ya terkhusus lagi Guru SD
yang unik. Maka kita harus pandai bermain peran, diantaranya :
1.
Pendidik
Sebagai guru SD di samping
sebagai pengajar (transfer knowledge), kita juga berperan sebagai
pendidik. Karena SD adalah pendidikan dasar, ibarat sebuah bangunan bila
landasan kokoh & kuat maka tembok akan kuat kokoh pula. Maka di sekolah
kami juga menanamkan pendidikan karakter. Setiap hari kita mengajarkan
bagaimana beribadah yang benar, berbakti pada orang tua, menghormati yang tua,
tata cara makan, dst. Kita tanamkan pada benak mereka bahwa mendapatkan nilai
10, 9, & 8 di mata pelajaran itu mudah. Akan tetapi menjadi anak yang baik,
jujur, taat pada orang tua, guru, bersahaja, disipilin, & tanggung jawab
adalah yang terpenting. Ternyata kita amati anak yang mempunyai karakter &
kepribadian yang baik berbanding lurus dengan nilai akademis yang baik pula. Ketika
karakter baik sudah tertanam, untuk menjadikan mereka tanggung jawab belajar
lebih mudah.
2.
Orang tua
Sebagai guru SD yang unik kita
harus berperan sebagai orang tua kedua mereka. Kita harus tahu kebiasaan murid
kita, kesukaan murid kita, kelemahan dan kekurangan murid kita. Sebagai guru
kita harus tahu model karakter belajar mereka secara individu; apakah auditory,
visual, atau kinestetik. Bila kita sudah tahu betul siapa mereka maka akan
mudah kita menyelami dunia mereka. Maka dengan itu di sekolah kami menerapkan
sekolah Multiple Intelegence. Ketika kita sudah menempatkan diri sebagai
orang tua mereka, kita harus siap memberi kenyamanan ketika mereka lagi di
rundung masalah, & juga kita harus siap mendorong mereka ketika mereka
dalam kondisi berprestasi. Selalu berikan label – label positif pada mereka bukan dengan label negatif.
3.
Teman
Ya, jadilah teman akrab
mereka, seorang guru yang unik adalah sahabat yang baik buat siswa-siswanya
bukan sebagai seorang musuh. Guru yang unik adalah sahabat bermain, sahabat
bercerita, sahabat belajar, & teman senda gurau bagi murid-muridnya dengan
batasan-batasan yang wajar. Siswa sangat senang ketika bertemu guru yang ramah
dan bisa mengerti keadaan mereka, siswa juga paling tidak suka dengan guru yang
jaim (jaga image) yang merasa dia lebih tinggi dari segala-galanya. Maka kami
sebagai guru menempatkan kapan bisa menjadi teman atau sahabat bagi siswa-siswa
kita, kapan harus bisa menjadi guru yang dihormati dan didengarkan
penjelasannya. Kita menjadi pendengar yang baik dan aktif meskipun pertanyaan
itu sepele. Hal ini bisa membuat siswa menjadi nyaman dengan kita karena
menghargai pertanyaannya. Ikutlah merasakan apa yang dirasakan siswa kita
didalam kelas.
4.
Motivator
Sebagai guru yang unik kita
juga harus bisa menjadi seorang motivator yang ulung. Di sekolah kami, ternyata
banyak anak – anak yang mereka lebih menurut pada gurunya daripada pada orang
tua mereka sendiri. Maka kita membiasakan mengingatkan ibadah mereka, & jam
belajar mereka by SMS ketika mereka sudah berada di rumah. Komunikasi dengan
orangtua selalu kita bangun. Maka sebagai guru SD yang unik kita menempatkan
satu jam khusus untuk motivasi belajar.
5.
Penghibur
Guru yang unik harus pula bisa
sebagai penghibur, bila perlu kita bisa menjadi “badut” buat mereka. Ini biasa
kita lakukan dengan sering bercerita dan mendongeng buat mereka. Karena dengan
bercerita memiliki kelebihan dibandingkan dengan menasehati secara lansung,
diantaranya; dengan bercerita bisa menyisipkan nasehat tanpa harus dengan kata
perintah, dengan bercerita kita sebagai guru mampu melarang anak tanpa ada kata
larangan, dan dengan bercerita ternyata pesan / nasehat mudah diingat. Mari
kita sisipkan cerita dalam penyampaian materi kita, secara tidak langsung kita
sudah menjadi penghibur buat anak didik kita. Dan itu menjadi ciri khusus guru
yang unik. Jadi, hiburlah mereka maka kau akan menjadi guru yang unik buat
mereka.
6.
Kreatif
Menjadi ciri khas kami pula guru
yang unik adalah kita harus selalu kreatif, punya ide-ide pembelajaran baru. Karena
itu akan sangat berguna untuk sebuah kegiatan yang rutin kita lakukan yakni Opening
theme / Pembukaan Tema untuk kelas 1 & 2, dan Outing Class /
Belajar di luar ruangan. Setelah beberapa saat kegiatan belajar berada di dalam
kelas, maka Opening theme & Outing Class adalah kegiatan
keluar yang paling disukai dan diminati anak-anak. Menjadikan mereka lebih
paham teori yang selama ini didapat di kelas, karena di Opening theme &
Outing Class secara langsung mereka mempraktekan apa mereka dapat di
dalam kelas sehingga menjadikan mereka lebih paham dengan apa yang selama ini
yang hanya bersifat imaginatif. Karena tidak semua materi bisa dijelaskan cukup
dengan teori saja. Ada banyak materi yang harus praktek dilapangan.
Itulah 6 ciri guru SD yang unik yang selama ini
saya dapat. Ketika kita merasa spesial, istimewa, unik dan menarik, merasa
diperlukan dan tak tergantikan orang lain. Maka kita akan menemukan kebahagian
yang luar biasa ketika kita diperlakukan sangat spesial, istimewa, diperlukan
banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang.
Dengan demikian kehadiran seorang guru selalu
ditunggu-tunggu siswanya dikelas, sementara ketidak hadirannya merupakan suatu
kerinduan dan kecintaan antara siswa dan guru tersebut. Jika kita selalu
berpikiran orang lain bisa kenapa kita tidak? Maka tidak ada yang tidak
mungkin, sebelum kita pernah mencobanya. Maka jadilah guru yang akan selalu
mereka kenang sepanjang hayat mereka, jadikan kita pahlawan di benak hati
sanubari mereka.
Kata terakhir saya, I AM TEACHER, YOU KNOW???!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar