Suatu saat ketika Umar bin Khatab sedang berjalan-jalan di sepanjang
gang-gang kota Madinah. Dia melihat seorang anak kecil mempermainkan
seekor burung pipit di tangannya. Anak kecil itu melilitkan tali di kaki
si burung dan menarik-nariknya ketika burung itu akan terbang. Melihat
hal ini Umar bin Khatab merasa kasihan. Kemudian dia merayu anak-anak tersebut untuk melepasnya, namun anak-anak tersebut tidak mau. Akhirnya beliaupun pun
membeli burung itu dengan 100 dirham dan menerbangkannya ke
angkasa.
Suatu ketika setelah Umar bin Khatab wafat, masyarakat bermimpi
berjumpa dengannya. Di dalam mimpi mereka bertanya, “Apakah yang sudah
Allah perbuat padamu wahai, Amirul Mukminin?”
Sayyidina Umar menjawab, “Allah mengampuniku dan tidak menyiksaku”
“Sebab apakah? Sifat dermawanmu kah? Keadilanmu kah? Atau kezuhudanmu?”, tanya masyarakat.
“Bukan. Tetapi begini. Ketika aku kau baringkan di liang lahat, lalu
kau kubur, dan kau tinggalkan sendirian, aku didatangi dua malaikat.
Mereka sangat menakutkan sehingga melayanglah akalku dan gemetarlah
sendi-sendiku. Lalu mereka memegangku dan mendudukanku untuk menanyaiku.
Namun sebelum mereka menanyaiku aku mendengar suara tanpa rupa (datang dari Allah), bunyinya, “Tinggalkan saja hamba-Ku ini dan jangan kau takut-takuti. Aku berbelas kasih padanya sebagaimana ia berberbelas kasih pada seekor burung pipit saat ia di dunia”, demikianlah cerita Umar bin Khatab di dalam mimpi masyarakat.
Namun sebelum mereka menanyaiku aku mendengar suara tanpa rupa (datang dari Allah), bunyinya, “Tinggalkan saja hamba-Ku ini dan jangan kau takut-takuti. Aku berbelas kasih padanya sebagaimana ia berberbelas kasih pada seekor burung pipit saat ia di dunia”, demikianlah cerita Umar bin Khatab di dalam mimpi masyarakat.
Subhanalloh.... Siapa yang nggak tentrem hatinya, tuh, mendengar cerita
langsung dari Umar bin Khatab dari mimpi. Dan sungguh benar sabda Nabi Muhammad SAW, masa terbaik adalah masaku dan para sahabatku, kemudian setelah itu (Tabi`in), dan setelah itu (Tabi`ut Tabi`in). Ini pelajaran berharga buat
kita. Bahkan seekor burung pun dapat menjadi persaksian baik bagi kita
di alam kubur. Ayo deh kita sama-sama berbuat baik. Ingat, setiap
makhluk di bumi ini adalah hamba Allah. Jika kita berbuat baik pada
mereka pastilah kelak akan ada imbalan untuk kita. Satu lagi tanda
kekuasaan Allah untuk orang-orang yang berpikir
Related Posts :
Terima kasih telah berkunjung di blog Kang Guru. Silahkan tinggalkan komentar anda di kotak komentar dan klik suka atau share artikel ini di Facebook, Twitter, maupun Google+1.
2 comments:
i like this story ..
Thanks a lot sir atas kunjungannya.. Selamat dapat juara harapan 1 di BPTIKP. We meet again next year insyaAllah..
Posting Komentar