Dalam artikel sebelumnya Akankah menyebut anak nakal sudah kita bahas bagaimana kita sebagai orang tua harus bijak saat pemilihan kata untuk anak kita. Demikian halnya dalam memuji anak juga ada triknya. Ketika anak melakukan sesuatu hal yang hebat, sebagai orangtua apa
yang Anda lakukan? Pasti Anda memujinya. Namun, sebaiknya
berhati-hatilah untuk terlalu sering memuji anak, karena salah-salah
pujian ini justru memberi dampak buruk bagi mereka.
“Pujian atau labeling positif pada anak di satu sisi memang bisa
membangkitkan semangat anak, tapi di sisi lain bisa juga memberi
pengaruh buruk,” ungkap Najelaa Shihab kepada Kompas Female, dalam
talkshow “Mitos dan Fakta Stimulasi Dini di Rumah” dalam rangkaian acara
Breastfeeding Fair 2012 yang digelar Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI) di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2012) lalu.
Najelaa juga menambahkan, cara memberikan pujian yang salah dalam jangka
waktu yang lama ternyata bisa mempengaruhi perilaku anak menjadi buruk,
malas, atau bahkan yang lebih buruk lagi adalah meremehkan orang lain. Agar pujian
ini berdampak positif bagi anak, perhatikan trik - trik memuji anak:
1. Puji prosesnya, bukan hasilnya
Saat memuji anak, orangtua sering hanya berfokus pada hasil yang diperoleh anak. Ketika anaknya menjadi juara kelas, orangtua akan memuji anak dengan kata-kata, “Wah, kamu pintar”, atau “Kamu pandai”. “Kalimat seperti inilah yang sebaiknya harus dihindari saat memuji anak,” tukas Najelaa.
Saat memuji anak, orangtua sering hanya berfokus pada hasil yang diperoleh anak. Ketika anaknya menjadi juara kelas, orangtua akan memuji anak dengan kata-kata, “Wah, kamu pintar”, atau “Kamu pandai”. “Kalimat seperti inilah yang sebaiknya harus dihindari saat memuji anak,” tukas Najelaa.
Kata-kata “pintar” dan “pandai” sebenarnya merupakan sebuah hasil
dari proses belajar yang dilakukan anak. Agar pujian orangtua bisa
berdampak baik pada anak dalam jangka panjang, sebaiknya puji mereka
dengan menggunakan kata-kata yang menghargai proses belajar mereka,
seperti “Kamu sudah belajar dengan rajin ya, untuk bisa jadi juara
kelas”.
Contoh lainnya, sebaiknya hindari kata “Anak mama cantik sekali”, dan
gantikan dengan kalimat “Wah, baju yang kamu pilih cocok dengan di
badanmu”, atau “Rambut kamu rapi sekali”, dan lain sebagainya. Kalimat
ini lebih berfokus pada proses pekerjaan yang sudah mereka lakukan, dan
hal ini akan membantu mereka untuk mengerti bahwa semua yang dilakukan
itu ada manfaatnya untuk perkembangan diri mereka.
“Efek negatif ketika terus memuji anak dengan kata-kata ‘pandai’,
‘cantik’, dan lainnya yang merujuk pada hasil semata, akan membuat anak
berpikir bahwa hal ini sudah dari ‘sononya’, sehingga mereka akan
beranggapan bahwa mereka tak perlu berjuang lagi untuk mendapatkan itu
semua,” bebernya.
2. Ungkapkan dengan spesifik
Mungkin Anda sering memuji anak dengan kalimat “Kamu hebat”, tapi sebaiknya hindari saja hal ini. Meski kalimat ini adalah kalimat pujian yang terdengar menyenangkan bagi orang lain, namun kalimat seperti ini tidak akan membekas di hati anak, dan justru akan membuat mereka bingung. “Ungkapkan pujian Anda dalam kalimat yang spesifik, dan deskripsikan kepada mereka mengapa Anda memuji perbuatan mereka,” sarannya.
Mungkin Anda sering memuji anak dengan kalimat “Kamu hebat”, tapi sebaiknya hindari saja hal ini. Meski kalimat ini adalah kalimat pujian yang terdengar menyenangkan bagi orang lain, namun kalimat seperti ini tidak akan membekas di hati anak, dan justru akan membuat mereka bingung. “Ungkapkan pujian Anda dalam kalimat yang spesifik, dan deskripsikan kepada mereka mengapa Anda memuji perbuatan mereka,” sarannya.
Anak-anak belum punya pikiran seperti orang dewasa yang mampu
mencerna setiap kata-kata dengan sempurna, dan memahami maksudnya dengan
tepat. Ketika mengungkapkan kata “Kamu hebat”, hal ini sebenarnya belum
menjadi pujian yang sempurna bagi anak.
Sebaiknya, ungkapkan penyebab Anda menyebut mereka hebat, misalnya
“Kamu hebat karena mau makan sayur”. Kalimat yang spesifik akan membuat
anak merekam semua kegiatan “hebat” yang dilakukannya, dan hal hebat
yang Anda harapkan dapat mereka lakukan lagi di kemudian hari. Trik memuji anak ini juga akan lebih berkesan pada diri mereka ketika kita tidak segan - segan memberikan senyuman, dengan senyum juga menambah kedekatan emosional kita sebagai orang tua.
Related Posts :
Terima kasih telah berkunjung di blog Kang Guru. Silahkan tinggalkan komentar anda di kotak komentar dan klik suka atau share artikel ini di Facebook, Twitter, maupun Google+1.
0 comments:
Posting Komentar